Mode Suara
Heru Setiawan
Agama :
Islam
Pendidikan :
Karir :
Organisasi :
Mahkamah Konstitusi RI
Profil :
HERU SETIAWAN memulai karirnya pada tahun 1993 setelah menyelesaikan pendidikan pasca sarjana akuntansi di Akademi Akuntansi Negara Yayasan Administrasi Indonesia (YAI). Selain itu, beliau menyelesaikan pendidikan Magister Kebijakan Publik di Universitas Indonesia pada tahun 2009. Beliau pernah membawahi berbagai bidang terkait administrasi publik di Mahkamah Konstitusi, antara lain sebagai Kepala Pusat Informasi dan Teknologi, serta Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol. Beliau juga pernah bekerja sebagai manajer proyek untuk acara-acara internasional termasuk International Expert Meetings 2019, International Symposium of Association of Asian Constitutional Court 2020, 2nd Conference of the Judicial Conference of Constitution and Supreme Courts/Councils 2021, dan Kongres Dunia Konferensi Keadilan Konstitusi ke-5 tahun 2022. Saat ini beliau menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.
Dalam menekuni karir akademis, Heru Setiawan saat ini merupakan kandidat doktor di Universitas Sebelas Maret (UNS). Ia mempelajari hukum dan ingin meneliti hubungan antara pengadilan dan teknologi yang berkaitan dengan supremasi hukum di Indonesia.
Janedjri M. Gaffar
Agama :
Islam
Pendidikan :
Karir :
Organisasi :
Mahkamah Konstitusi RI
Profil :
Janedjri M. Gaffar - biasa disapa Janed - lahir di Yogyakarta, 25 Oktober 1963. Selepas meninggalkan SMA Negeri 1 Madiun pada 1982, Janed melanjutkan pendidikan ke Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta. Atas prestasinya sebagai mahasiswa yang aktif dan kritis, ia mendapatkan beasiswa Supersemar selama 2 (dua) periode dan penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan. Semasa menjadi mahasiswa, Janed juga aktif dalam kegiatan kampus sebagai Ketua Senat Mahasiswa. Di ujung masa pendidikan S1-nya, pada 1987, Janed tak hanya meraih gelar sarjana, melainkan sekaligus juga sebagai Wisudawan Terbaik Angkatan XXV.
Janed menikah dengan Tetty Zainiarti yang memberinya pasangan putra-putri, Intan Ajrina Qadrya dan Dwiki Syahbana Putra. Kariernya di birokrasi dimulai pada 1988, ketika ia menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Sekretariat Jenderal MPR. Hanya dalam tempo 2 (dua) tahun, ia diangkat menjadi Kepala Sub Bagian Analisa Data - Sekretariat Jenderal MPR. Selanjutnya, 5 (lima) tahun kemudian, ia dipercaya menduduki pos sebagai Kepala Bagian Pertahanan dan Keamanan - Sekretariat Jenderal MPR. Pada 1999, Janed menempati posisi Eselon II sebagai Kepala Pusat Pengkajian MPR, dan 2 (dua) tahun kemudian, ia resmi menjabat sebagai Kepala Biro Persidangan MPR.
Salah satu pengalaman yang cukup membekas bagi Janed selama 15 (lima belas) tahun bertugas di Gedung MPR adalah mengawal proses amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sepanjang 1999-2002. Ketika itu, ia bertugas sebagai Kepala Sekretariat Panitia Ad Hoc I/III Badan Pekerja MPR yang bertugas merumuskan Rancangan Perubahan Undang-Undang Dasar 1945. Pada masa itu, ia juga menjadi saksi sejarah dalam Sidang Istimewa MPR di era reformasi. Semasa Orde Baru, Sidang Umum MPR lazimnya dipersiapkan jauh hari sehingga hasilnya sudah dapat diduga. Sebaliknya, pada era reformasi politik bergerak sangat dinamis, sehingga tak ada yang bisa menduga arah jalannya sidang. Bagi Janed, kondisi itu cukup berat. Apalagi, selain menjadi penulis naskah pidato (speech writer) pimpinan MPR (1999-2002), ia bertanggungjawab menyiapkan setiap persidangan MPR.
Pengalaman berharga itu kemudian dituangkan Janed dalam buku "Proses Reformasi Konstitusional Sidang Istimewa MPR Tahun 1998". Ia juga terlibat dalam penulisan buku "Reformasi Konstitusi Indonesia, Perubahan Pertama Undang-Undang Dasar 1945", "Pro Kontra Piagam Jakarta di Era Reformasi", "Dewan Perwakilan Daerah dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia", "Politik Hukum Pemilu", serta buku "Demokrasi Konstitusional, Praktik Ketatanegaraan Setelah Perubahan Undang-Undang Dasar 1945".
Pengalaman lain yang tak kalah berkesan bagi Janed adalah ketika ia harus meninggalkan Senayan. Ketika itu, pada 2003, ia mendapat promosi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi (MK). Setahun kemudian, pada 19 Agustus 2004, Janed dilantik sebagai Sekretaris Jenderal MK definitif.
Penugasan tersebut menempatkannya pada posisi Eselon IA sebagai Sekretaris Jenderal dalam usia relatif muda (39 tahun). Janed merasa, semua itu terwujud berkat prinsip yang ia yakini bahwa bekerja adalah ibadah, dan tidak ada keberhasilan yang dapat diraih tanpa bekerja keras. Totalitas dan perfeksionisme dalam bekerja juga menjadi kunci lain yang membuat Janed mampu membawa MK sebagai lembaga peradilan yang modern dan terpercaya. Konsep kerjanya itu tertuang dalam visi dan misi MK. Ketika ia memutuskan bergabung dengan MK, ia bercita-cita menjadikan MK sebagai lembaga peradilan yang vonisnya dipercaya oleh rakyat, dengan didukung oleh administrasi umum dan yustisial yang transparan dan akuntabel. Ia juga selalu berusaha mengerjakan tanggung jawab yang diserahkan kepadanya sebaik dan sesempurna mungkin sesuai dengan kehendak pemberi tugas. Dengan mengedepankan visi, ia mengimajinasikan tujuannya. Bermodal itulah Janed kemudian berkreasi dan berinovasi. Walhasil, apa yang kini telah ia wujudkan lahir dari proses imajinatif, inisiatif, kreatif, inovatif, dan produktif. Semua itu dikemas Janed dengan keikhlasan dalam bekerja, dilandasi prinsip bekerja sebagai ibadah.
Upaya Janed dalam mewujudkan visinya itu bukan tanpa hambatan. Kendala terbesar yang pernah ia hadapi adalah ketika pertama kali memimpin Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MK. Sebab, pada saat itu MK sama sekali belum memiliki pegawai, tanpa peralatan dan fasilitas apapun. Ia benar-benar berjuang dari "nol besar". Dalam idiom Jawa, apa yang ia lakukan adalah mbabat alas atau membabat hutan belantara.
Sekalipun meraih prestasi kerja di usia muda, Janed tidak melupakan keluarganya. Silaturahmi dengan ketiga saudaranya pun tetap terjalin dengan secara rutin berkumpul bersama. Ia juga menjaga komunikasi dengan ayahanda dan ibundanya. Baginya, ibu adalah segalanya sekaligus sebagai obat mujarab ketika ia ditimpa masalah yang mulai menggelisahkannya. Ia cukup menelepon ibundanya untuk memohon doa agar dikarunia kesehatan dan keselamatan dunia akhirat, tanpa harus mengungkapkan masalahnya. Pada waktu senggang, Janed memanfaatkan kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga. Bagi Janed, keluarga merupakan pendukung utama keberhasilan kariernya.
Di tengah kesibukannya, Janed aktif mengikuti berbagai kegiatan berskala internasional, antara lain: "Young Political Leader Programme", di Tokyo, Jepang, 2002; "Human Security Challenges in Asia: The Role of Legislature", di Ulaanbataar, Mongolia, 2002; "World Conference of The Constitutional Justice on Influential Constitutional Justice: Its Influence on Society on Developing a Global Human Rights Jurisprudence", di Cape Town, Afrika Selatan, 2009; Third Meeting of the Preparatory Committee for the Establishment of the Association of Asian Constitutional Courts and Equivalent Institutions, di Seoul, Korea Selatan, 2010; "The 7th Conference of Asian Constitutional Judges on the General Election Law", di Jakarta, 2010; dan "International Symposium on the Constitutional Democratic State", di Jakarta, 2011. Selain itu, sejak 2004, ia juga melakukan pertemuan resmi dengan beberapa Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi dan Dewan Konstitusi negara-negara sahabat untuk memperluas jaringan kerjasama, antara lain: Italia, Turki, Marokko, Hungaria, Korea Selatan, Azerbaijan, Thailand, Jerman, dan Austria.
Janed juga meluangkan waktu untuk menuangkan pikiran dalam sejumlah opini yang kemudian dimuat di berbagai media massa cetak secara rutin. Ia pun melanjutkan pendidikan ke Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI). Janed juga membangun jaringan akademisi dengan berperan sebagai fasilitator pembentukan Asosiasi Pengajar Hukum Acara Mahkamah Konstitusi. Jenjang pendidikannya diparipurnakan dengan menempuh program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang. ***
M. Guntur Hamzah
Agama :
Islam
Pendidikan :
Karir :
Organisasi :
Mahkamah Konstitusi RI
Profil :
2009 | Satya Lencana Karya Satya (Pengabdian 10 Tahun), pada 17 Agustus 2009 |
2013 | Satya Lencana Karya Satya (Pengabdian 20 Tahun), pada 2 Mei 2013 |
2007 | Singapore - Malaysia - Thailand: Benchmarking and Student Centre Learning (SCL) at National University of Singapore, Universiti Kebangsaan Malaysia, Chulalongkorn University Thailand. |
2007 | Belanda: Menjalin kerjasama pendidikan tinggi hukum antara Fakultas Hukum Unhas dan Faculty of Law, Economic and Governance - Utrecht University. |
2009 | Belanda - Perancis - Belgia: Benchmarking and Short Course of Student Centre Learning (SCL) and Quality Assurance (QA) at Utrecht, Leiden and Maastricht University. |
2010 | Belanda: Program Academic Recharging (PAR-B) at Faculty of Law, Economic and Governance - Utrecht University. |
2011 | Belanda - Spanyol - Perancis: Benchmarking dan Menghadiri Promosi Doktor Hayyanul Haq di Utrecht University. |
2012 | Belanda - Belgia - Perancis: Benchmarking and Short Course of Student Centre Learning (SCL) and Quality Assurance (QA) Part II at Utrecht University. |
2014 | Jerman: Delegatian Visit to the Federal Constitutional Court and Legal Institutions in Germany (October 26th to 1st November 2014) |
2015 | Jepang: The International Conference on Legal Assistance Studies "Multi-layered Constitutionalization in the Context of Integration in East Asia" (Nagoya, 8th February 2015) |
A.A. Oka Mahendra
Agama :
Hindu
Pendidikan :
Karir :
Organisasi :
Mahkamah Konstitusi RI
Profil :
Muhidin
Agama :
Islam
Pendidikan :
Karir :
CPNS (GURU SMPN 206 JKT) | 1983 | Golongan IIA |
PNS (GURU SMPN 206) | 1984 | Golongan IIA |
KEPANITERAAN PTUN JKT | 2002 | Golongan IIIC |
Sekretariat Jenderal MK-RI | 2004 | Golongan IIIC |
Kasub. Kaidah Hukum Perkara dan Putusan | 2004 | Golongan IIIC |
Kabag Admin. Perkara | 2007 | Golongan IIID |
Kabag Persidangan | 2011 | Golongan IVA |
Plt Kapuslitka | 2012 | Golongan IVB |
Panitera Muda II | 2016 | Golongan IVB |
Panitera Muda I | 2018 | Golongan IVC |
Panitera MK | 2019 | Golongan IVC |
Organisasi :
Mahkamah Konstitusi RI
Profil :
2006 | Satya Lencana Karya Satya (Pengabdian 10 Tahun), pada 22 Juni 2006 |
2008 | Satya Lencana Karya Satya (Pengabdian 20 Tahun), pada 24 Juni 2008 |
2008 | Certificate of Appresiation on Turkish Constitutional Law, pada 30 Mei 2008 |
2014 | Satya Lencana Karya Satya (Pengabdian 30 Tahun), pada 22 April 2014 |
Kasianur Sidauruk
Agama :
Protestan
Pendidikan :
Karir :
Organisasi :
Mahkamah Konstitusi RI
Profil :
Zainal Arifin Hoesein
Agama :
Islam
Pendidikan :
Karir :
Organisasi :
Mahkamah Konstitusi RI
Profil :
No. | LHKPN | Aksi |
---|---|---|
1 | LHKPN | Download |
Dr. H. Ahmad Fadlil Sumadi, S.H., M. Hum.
Agama :
Islam
Pendidikan :
Karir :
Organisasi :
Mahkamah Konstitusi RI
Profil :