Achmad Sodiki menjadi Anggota Dewan Etik berasal dari unsur mantan Hakim Mahkamah Konstitusi, Beliau pernah menduduki Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Periode 2010 s.d. 2013, beliau juga seorang akademisi, Guru Besar dalam bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang dengan Bidang Keahlian Hukum Agraria.

Beliau pernah menduduki sejumlah jabatan seperti Pembantu Dekan I FH Universitas Brawijaya, 1979 s.d. 1983, Ketua Program Studi Magister Hukum FH Universitas Brawijaya 1997, Guru Besar Hukum Unversitas Brawijaya, 2000, Rektor Universitas Islam Malang, 1998 s.d. 2002, 2002 s.d. 2006, Anggota Komisi Konstitusi 2004, Dosen/Promotor Disertasi Doktor pada Universitas Brawijaya (Malang), Universitas Airlangga (Surabaya), Universitas Diponegoro (Semarang), Universitas Udayana (Bali), Universitas Mataram (Lombok), Anggota Dewan Penyantun Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Jogyakarta, Ketua Badan Kerjasama Pusat Kajian Agraria (2008), Menjadi Hakim Mahkamah Konstitusi 2008 s.d. 2013.

Prof. Sodiki menyelesaikan pendidikan S1 Sarjana Hukum Universitas Brawijaya, 1970, Penataran Hukum Tata Negara FH Universitas Airlangga 1978, Sandwich Program Leiden Belanda 1989, S3 Doktor Ilmu Hukum Universitas Airlangga 1994, Kursus Lemhanas, 2001

Ahmad Syafii Maarif menjadi Anggota Dewan Etik berasal dari unsur tokoh masyarakat, ia juga merupakan seorang akademisi, tokoh toleransi lintas agama. Dia pernah menjadi Ketua Umum PP Muhamadiyah, Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) dan pendiri Maarif Institute.

Pernah menjadi dosen FPIPS IKIP, IAIN Sunan Kalijaga dan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Penasihat PP Muhammadiyah (2005-sekarang), Guru Besar Emeritus Universitas Negeri Yogyakarta (2005-sekarang), dan Pendiri Maarif Institute (2003-sekarang).

Ahmad Syafii Pernah belajar di Madrasah Mualimin Muhammadiyah Lintau (1953) dan Yogyakarta (1956), FKIP Universitas Cokroaminoto Surakarta sampai sarjana muda (1964). Tamat FKIS IKIP Yogyakarta (1968), belajar sejarah pada Northern Illinois University (1973) dan memperoleh gelar M.A. dalam ilmu sejarah pada Ohio University, Athens, Amerika Serikat (1980). Meraih gelar Ph.D. dalam bidang pemikiran Islam University of Chicago, Chicago, Amerika Serikat (1983), dengan disertasi berjudul “Islam as the Basis of State: A Study of the Islamic Political Ideas as Reflected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia”.

Sudjito menjadi Anggota Dewan Etik berasal dari unsur akademisi, Guru Besar Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini memiliki keahlian akademik di bidang Hukum Agraria.

Sebagai akademisi, Prof. Sudjito, panggilan akrabnya, sehari-hari beliau aktif mengajar mahasiswa jenjang studi S1, S2, dan S3 juga aktif menjadi pembicara dalam berbagai seminar dan aktif menulis artikel pada pada berbagai media cetak di sela-sela kesibukan mengajar dan membimbing mahasiswa serta menjalankan tugas-tugas akademik lainnya.

Prof. Sudjito meraih gelar sarjana hukum dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1979, kemudian menyelesaikan Program Master pada Sekolah Pascasarjana Administrasi Negara UGM, kemudian mendapatkan gelar doktor dari Pascasarjana Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.